

Cilodong | Jurnal Depok
Tanpa rasa takut sejumlah siswa SDN Kalibaru 6 Cilodong nekat belajar dan bermain di area gedung sekolah yang masih di beri garis police line. Hal tersebut bahkan diketahui orang tua dan guru.
Nasir Ibrahim salah satu guru di SDN Kalibaru 6 mengatakan dirinya memutuskan kembali ke sekolah yang lama untuk mengajar karena desakan para wali murid dan komite sekolah.
“Ini buntut dari lamanya proses pembangunan gedung sekolah yang roboh tujuh bulan yang lalu. Anak-anak di tempatkan di SMP 6, otomatis mereka masuk setelah anak-anak SMP pulang. Jam belajarnya pun tidak efektif sehingga orang tua mendesak untuk kembali ke sekolah yang lama. Kami di sini sejak Senin lalu,” ungkapnya

Menurutnya hal tersebut di anggap wajar karena dirinya sempat berbicara kepada pihak kepala sekolah akan mundur apabila tidak ada tambahan jam belajar.
“Saya ini punya beban dan tanggung jawab yang besar mereka kelas enam harusnya belajar normalnya 4,5 jam sehari itu belum tambahan kalau mereka belajar hanya 2 jam bagaimana,” katanya.
Dirinya mengakui bahwa belajar dengan suasana seperti ini tidak lah nyaman karena pasti ada rasa khawatir akan roboh nya atap gedung yang sekarang di pakai.
“Sebenarnya dinas sudah melarang tapi mau bagaimana lagi karena orang tua mendesak terus,saya juga takut tapi kita pasrah aja,” paparnya.
Sama halnya dengan Ibrahim,Saropah guru kelas 5 yang sudah 15 tahun mengajar di SDN Kalibaru 6 dan belum di angkat menjadi PNS ini juga merasakan hal yang sama karena dirinya mempunyai beban dan tanggung jawab yang besar terhadap anak didiknya.
“Kalau saya baru hari ini pindah ke sekolah yang lama, karena orang tua mendesak karena sama jam belajar yang tidak efektif. Saya ada kewajiban mengajar anak kelas 5. Saya harus persiapkan anak-anak ini untuk di kelas 6 yang mata pelajarannya jauh lebih sulit. Kalau ditanya takut karena bangunannya mau rubuh ya takut juga tapi mau bagaimana anak-anak senang bisa balik lagi ke sekolah yang lama,” paparnya.
Lainnya halnya dengan para murid yang merasa tidak takut sama sekali kalau-kalau gedung yang mereka tempati akan roboh kembali.
“Saya sih ga takut biasa aja yang penting bisa belajar,” pungkasnya.

