

Margonda | Jurnal Depok
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Depok, Nasir Biasane mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Ketua Kadin Depok, Wing Iskandar. Pasalnya, di masa kepemimpinanya organisasi tersebut tidak berjalan maksimal.
“Wajar saja suatu proses organisasi pada setiap akhir periode ada evaluasi, evaluasi akan memberikan suatu gambaran apakah Kadin itu memiliki kemajuan atau kemunduran. Dari situlah kami akan beranjak ke mana Kadin ke depan,” ujar Nasir kepada Jurnal Depok, kemarin.


Sebagai salah seorang di dewan pertimbangan, lanjutnya, hal tersebut akan menjadi acuan. Dikatakannya, bahwa pihaknya tidak akan memilih satu atau tiga orang, akan tetapi memilih evaluasi termasuk calon-calon yang bakal maju nanti.
Siapaun calonnya, kata dia, pihaknya akan melakukan sesuatu yang benar-benar memiliki standar evaluasi. Dikatakannya, tidak ada pengusaha yang tidak memiliki hutang. Persoalannya hutang itu berputar baik atau tidak.
“Ada dua hal penilaian terhadap Pak Wing yakni secara kelembagaan dan personal, saya tidak berani melakukan penilaian kelembagaan karena itu merupakan hak kami semua untuk menilai dan memutuskan. Tentunya, tidak ada satu manusia yang sempurna, persoalannya dia (Wing,red) mampu melakukan hal yang baik terhadap organisasi,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, Kadin memiliki dua persoalan yakni internal dan eksternal. Dikatakannya Kadin tidak mampu berdiri sendiri karena ada kehidupan eksternal. Jika kehidupan eksternal tidak memberikan iklim positif terhadap kehidupan Kadin maka tidak bisa jalan.
“Demikian juga jika di kepengurusan Kadin tidak memiliki pressure yang tinggi terhadap kehidupan eksternal dia juga nggak bisa jalan. Persoalannya adalah seorang pemimpin harus mampu memberikan pressure terhadap sector eksternal agar mampu bergerak. Karena untuk melakukan suatu lompatan atau investasi kalau tidak ada keberanian untuk menekan dan menjalin mitra kerja yang baik dengan eksternal itu tidak mungkin terjadi, kami akan mendengar laporan dari Pak Wing nanti,” katanya.
Evaluasi tersebut, kata dia, nantinya akan menentukan apakah Kadin Depok di bawah kepemimpinan Wing selama lima tahun berjalan baik atau tidak.
“Karena tidak etis dan tidak elegan kalau kami kemukakan sebelum kami membaca. Mungkin ada hal-hal yang kami tidak tahu namun ia laksanakan, itu harus dihormati. Ini bukan persoalan jegal menjegal. Dalam kepemimpinan Kadin ada yang disebut moral obligation. Kalau kami tidak mampu maka kami tidak akan mencalonkan,” terangnya.
Nasir juga menjelaskan alasannya kenapa tidak mencalonkan diri dalam Musyawarah Kota (Mukota) Kadin ke IV yang rencananya digelar pada 10 Agustus mendatang.
“Dewan pengurus adalah eksekutor, dewan pertimbangan adalah legislator. Klau kemampuan kami mengeksekusi rendah dan itu kami sadar, buat apa kami maju. Tapi kemampuan mengkaji dalam legislasi itu tinggi kami ambil di sana, karena tidak semua orang harus pintar di segala bidang. Jadi, kami sadar itu maka kami putuskan untuk tidak maju,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

