HeadlinePemerintahan

Masa Tenang, Walikota Minta APK Dibersihkan

Sawangan | jurnaldepok.id
Memasuki masa tenang yang jatuh pada, Minggu (14/4), Walikota Depok, Mohammad Idris meminta seluruh Alat Peraga Kampanye (APK) dapat dibersihkan secara menyeluruh.

“APK memang secara aturan dan ketentuan mulai besok, Minggu (14/4) sudah dibersihkan. Penanggungjawab APK dari partai masing-masing untuk membersihkan dan mengambil APK mereka di seluruh sisi Kota Depok,” ujar Idris kepada Jurnal Depok, Sabtu (13/4).

Pernyataan tersebut diungkapkan Idris seusai menghadiri acara pelantikan pengurus IPSI Kecamatan Sawangan di halaman parkir Aquatic Fantasy, Telaga Golf Sawangan.

Namun begitu, kata dia, jika memang mereka (parpol,red) tidak mengindahkannya, terpaksa pihaknya yang akan mencabut APK tersebut.

“Kami akan melakukan sebuah proses mungkin sampai kepada pemusnahan dari APK. Artinya kalau teman-teman dari parpol ingin memanfaatkan kain-kain yang sudah bertebaran bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih baik, itu silakan dibersihkan pada esok hari,” ungkapnya.

Idris juga telah menginstruksikan Satpol PP sebagai eksekutor untuk membersihkan APK. Namun begitu ia meminta kepada Satpol PP tetap berkoordinasi dengan Bawaslu.

Ia menilai, secara keseluruhan dari sisi APK relatif tak banyak ketimbang kota-kota di beberapa wilayah di Indonesia.

“Ini relatif lebih tertib, ya ada sedikit lah kesalahan-kesalahan pelanggaran-pelanggaran dan sudah ditegur serta sudah kami minta dibersihkan. Misalnya pemasangan APK di pohon-pohon dengan dipaku, ini nggak boleh,” ungkapnya.

Terkait kondisi wiyah Kota Depok di masa tenang Idris mengugkapkan, dari segi keamanannya pihaknya sudah berkoordinasi dan bertanya kepada pihak TNI-Polri.

“Kami juga koorinasi kepada pihak Bawaslu maupun KPU, semuanya sudah diantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga sudah meminta serta mengimbau masyarakat baik melalui medsos maupun pemerintah dalam bentuk tulisan, bahwa pihaknya ingin di masa tenang ini semua menjaga kerukunan.

“Kalau ada event-event atau perayaan yang berpotensi ada sesuatu hal yang dikhawatirkan, itu sebaiknya dihindari dan ditunda penyelenggaraanya. Seperti halnya kami menunda rangkaian HUT Kota Depok setelah tanggal 17 April, sedianya kami mulai tanggal 15 namun kami undur sampai tanggal 20,” pungkasnya. n Rahmat Tarmuji

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button