HeadlinePeristiwa

Kontrakan Terduga Teroris Digerebek

Cilodong | jurnaldepok.id
Aparat Kepolisian dari Detasemen Khusus 88, Senin (9/10) malam menggerebek rumah kontrakan di RW 09 Kampung Bojong Lio, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong.

Tercatat, ada lima warga di kawasan itu yang diamankan dalam penangkapan karena diduga teroris.

Mereka yang masing-masing diamankan yakni M warga RT 4/9, L warga RT 2/9, Su warga RT 2/9, So warga RT 4/9, dan RM warga RT 4/9.

Tiga terduga ditangkap di kawasan Kampung Lio dan dua terduga lainnya diamankan di kawasan Jalan Raya Bogor.

“Iya totalnya ada lima yang diamankan Densus. Tiga dibekuk di sini, kalau dua lagi, So dan M dibekuk di Jalan Raya Bogor. Tapi mereka warga sini,” ujar Diantoro, sekretaris LPM Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong.

Dia mengatakan nama-nama itu dipastikan setelah adanya pertemuan antara petugas Densus dan perwakilan tokoh masyarakat setempat.
Penggeledahan yang sempat direncanakan terpaksa dibatalkan dengan alasan kemanusiaan.

“Semalam itu Densus balik lagi, rencananya mau melakukan penggeledahan tapi ditunda karena terkait dengan psikologis anak-anak atau keluarga yang bersangkutan,” katanya.

L diketahui sebagai pedagang Mie Ayam, Su pedagang air mineral, sementara terduga lainnya So dan M buruh pabrik.

“Mereka para pendatang. Ada yang ngontrak. Semuanya tertutup, jarang bergaul di warga kita,”katanya.

Sementara itu, Samsudin, Ketua RW 09 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, mengaku dirinya tak menyangka jika kelima warganya bakal berurusan dengan Densus. L maupun keempat pria yang ditangkap memang jarang bergaul.

“Orangnya tertutup, tapi kalau ketemu sama kami ramah. Kalau si L dagang Mie Ayam dekat rumah saya. Saya juga enggak nyangka kalau mereka katanya teroris,” ungkapnya.

Peristiwa penangkapan itu, lanjut Samsudin, berlangsung cepat sekira pukul 17.00 WIB. Densus meringkus mereka dengan menggunakan motor.

“Saya tadinya enggak tahu itu Densus, saya sempat ngomel karena ngebut-ngebutan naik motor. Eh tahunya nangkep orang, warga sini membawa LK naik motor,” paparnya.

Setelah kejadian itu, Samsudin mengaku telah mengumpulkan sejumlah ketua RT, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat untuk lebih selektif terhadap pendatang. n Fx-Ktr

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button