BudayaHeadline

DKD Gelar Lenong Betawi

Beji | jurnaldepok.id
Dewan Kesenian Depok (DKD) bekerjasama dengan Sanggar Betawi Ngumpul, menampilkan lenong Betawi dengan lakon “Mat Depok: Pernikahan di Ujung Bedil, di Panggung Betawi Ngumpul Jalan Raya Tanah Baru, Beji, pada Sabtu (18/11) mendatang.

Lenong yang disutradarai Iin Marlina, dengan ide cerita sekaligus penulis skenario, Nuroji ini menampilkan pemain yang berpengalaman dalam bidang kesenian.

Ketua DKD, Nuroji mengatakan pertunjukan Lenong ini sebenarnya salah satu aja dari banyaknya kegiatan Dewan Kesenian Depok. Terutama Komite Tradisi, memang belum ada kegiatan tahun ini. Sedangkan beberapa Komite sudah menggelar kegiatan mulai dari pertunjukan sampai workshop dan acara lain seperti diskusi dan seminar.

“Dengan bekerja sama dengan Sanggar Betawi Ngumpul, Insya Allah terwujud pagelaran lenong ini, yang merupakan seni tradisional betawi,” ujar Nuroji, Rabu (15/11).

Selain itu, dirinya ingin meluruskan ataupun memperkenalkan pada masyarakat umum apa kesenian lenong itu. Karena sekarang ini banyak yang paham kalau lenong itu hanya yang lucu-lucu saja.

“Kalau lawak lucu pun bisa dibilang lenong. Padahal lenong sendiri punya pakem seperti juga ludruk, ketoprak atau wayang kulit. Nah lenong yang nanti ditampilkan ini mengikuti pakem lenong yang sebenarnya, ada cerita dan lucu juga,” terang Anggota Komisi X DPR RI ini.

Ia menjelaskan cerita di lenong ini juga ada ciri-ciri khas lenongnya. Bahkan lakonnya pun khas bahasa lenong. Jadi tidak asal lenong saja. Hal ini dilakukan untuk mendorong upaya pelestarian kesenian tradisional yang memang asli yang belum dikembangkan. Tentu saja boleh-boleh saja lenong yang lawakan saja tidak ada ceritanya. Itu bagian pengembangan kesenian bukan pelestarian.

“Nah kalau soal cerita saya, diangkat dari cerita sejarah masa lampau dari Depok. Yaitu tokoh pejuang dari Tanah Baru bernama Daeran alias Mat Depok,” ungkapnya.

Nuroji sendiri berharap masyarakat Depok dapat menyaksikan dan terhibur dengan pertunjukkan ini. Selain itu, ada ilmu sejarah tentang Depok yang bisa di lihat dalam sebuah lenong.

“Semoga masyarakat terhibur dan menjadi pengembangan pengetahuan warga akan sejarah Depok,” pungkasnya.nNur Komalasari

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button